Maria Agusta

Menulis membuat hidup menjadi lebih indah. Dengan menulis, cakrawala ilmu terbuka lebar. Silaturahmi yang baik dengan sesama penulis mem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menggapai Mimpi Setinggi Bintang 14
Gambar ilustrasi dari Google

Menggapai Mimpi Setinggi Bintang 14

#Tantangan_menulis_hari_ke_6

Tias melengkapi semua persyaratan yang diperlukan untuk menjadi mahasiswa kedokteran. Sekarang dia resmi menjadi mahasiswa kedokteran tingkat 1. Dia berkenalan dengan beberapa teman lain yang sama-sama baru diterima di fakultas ini.

Tias memperhatikan dengan serius penjelasan dari pimpinan Fakultas dan kakak tingkatnya tentang perkuliahaan di fakultas kedokteran.

“Seorang dokter harus mampu belajar sepanjang hayat. Dia juga harus mempunyai kepekaan yang tinggi agar mampu mengidentifikasi semua masalah kesehatan dan kemudian mengobatinya. Dia juga harus punya keahlian yang akurat dan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap profesi, “ penjelasan panjang dari pimpinan Fakultas.

Tias sangat menyadari konsekuensi dari profesi yang dipilihnya. Dia juga sangat menyadari waktu kuliah yang lama. Pada waktu itu, perlu waktu 10 – 15 tahun untuk bisa menjadi dokter.

Keadaan yang sangat berbeda dengan sekarang. Kurikulum pendidikan dokter sudah semakin diperbaiki. Sistem SKS dan sistem block membuat waktu tempuh pendidikan dokter semakin diperpendek. Seseorang bisa menjadi dokter dalam waktu 5 tahun.

Pada waktu itu, berlaku sistem tingkat dan sistem gugur. Mahasiswa kedokteran tingkat 1 harus melalui ujian untuk bisa naik ke tingkat 2. Ujian dilaksanakan pada akhir tahun. Apabila lulus semua mata kuliah, maka dia akan naik ke tingkat 2. Kalau ada mata kuliah yang tidak lulus, mahasiswa harus mengulang mata kuliah yang tidak lulus tersebut pada tahun berikutnya. Apabila dua kali berturut-turut tidak naik di tingkat yang sama, maka mahasiswa akan dinyatakan drop out (DO).

Setelah acara pengarahan singkat selesai, Tias mencari rumah kontrakan bersama temannya yang sama-sama dari luar kota. Dirun namanya. Pilihan jatuh pada sebuah rumah petak kayu sederhana. Rumah itu mempunyai 1 kamar tidur, ruang tamu, dan dapur. Sumur dan kamar mandi berada di luar rumah. Halaman yang luas mengelilingi rumah itu.

Pemilik rumah tinggal di rumah petak sebelahnya. Pada sore hari, dia berjualan sate di kedai yang tidak jauh dari rumah. Namanya pak Halim. Seorang laki-laki yang relegius dan pekerja keras. Dia tinggal bersama istri dan dua anak laki-lakinya yang sudah remaja.

Tias merasa nyaman dengan lingkungan rumah kontrakannya. Harga sewa yang murah dan ketenangan untuk belajar menjadi pertimbangan utamanya. Dia dan Dirun mulai membersihkan rumah kontrakannya.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren, Bun.

03 Jun
Balas

Semangat terus mengejar mimpi

03 Jun
Balas

Kejar mimpimu Tias

03 Jun
Balas

Semoga tias cepat menyelesaikan studinya bu

05 Jun
Balas

Semangat Tias mengejar bintang ...Keren...

03 Jun
Balas

Bermimpilah terus, tapi ketika bangun. Jangan lupa diwujudkan, yah! Tulisan keren, aku suka!

03 Jun
Balas

Semangat Tyas...

03 Jun
Balas

Semangat terus mengejar mimpi

03 Jun
Balas



search

New Post