#Tantangan_menulis_hari_ke_9

#Lanjutan_menggapai_mimpi_setinggi_bintang

#Remedi 2

Oleh : Maria Agusta

Setelah selesai shalat ashar, Tina menghampiri suaminya yang terlihat sedang bercakap-cakap dengan seseorang. Mereka terlihat sudah akrab. Pria itu mempunyai perawakan sedang, berkulit putih, berpakaian kemeja putih dengan semburat garis sewarna. Dia terlihat ramah dan mempunyai logat bicara seperti kebanyakan orang di kampung asal mereka.

Dokter Asrul berasal dari daerah yang sama dengan Tias. Mereka bertemu tidak sengaja ketika shalat di mesjid ini. Dokter Asrul sudah hampir 10 tahun dinas dan mengabdi di Ambon. Tias senang sekali akhirnya bertemu teman sejawat yang bisa diajak sharing tentang daerah yang baru didatanginya.

Tias memperkenalkan istrinya kepada dr. Asrul. Tina mengangguk ke arah dr. Asrul dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sesaat kemudian, dr. Asrul mengajak mereka singgah di tempat prakteknya di jalan A.M. Sangaji yang tidak jauh dari mesjid raya Al-Fatah.

Seorang asisten dr. Asrul menyambut kedatangan mereka. Seorang laki-laki berkulit gelap dengan rambut keriting. Belum ada pasien yang datang, jadi mereka punya kesempatan untuk melanjutkan obrolan. Diakhir pembicaraan, dr. Asrul mengundang mereka untuk makan siang besok di rumahnya di Karang Panjang, Ambon. Tias dan istrinya akan dijemput besok siang di hotel.

Asisten memberi tahu dr. Asrul bahwa sudah ada beberapa pasien yang sudah menunggu. Mendengar hal ini, Tias pamit pulang ke hotel. Setelah bersalaman dan mengucapkan salam, mereka berlalu dari sana.

Tias berjalan sambil menggandeng tangan istrinya. Mereka sangat menikmati jalan santai sore itu. Mereka berjalan sambil mengobrol santai. Tak terasa, mereka akhirnya sampai juga di hotel. Mereka segera masuk kamar dan segera berbaring di atas tempat tidur karena kelelahan. Tetapi jauh di dalam lubuk hati mereka, rasa bahagia bersemayam di sana.